Pegipegi, pionir layanan OTA di Indonesia, resmi menutup operasi setelah 12 tahun. Pelanggan tetap dapat menggunakan layanan hingga penghentian.
Oleh HC Team
Pegipegi Resmi Tutup Layanan di Indonesia Setelah 12 Tahun Melayani Pemesanan Tiket dan Hotel
Pegipegi, platform pemesanan tiket dan hotel yang telah menjadi bagian dari industri perjalanan Indonesia selama hampir 12 tahun, resmi mengucapkan selamat tinggal. Perusahaan ini, yang telah lama menjadi solusi bagi para pelancong untuk mencari dan memesan akomodasi serta transportasi, mengumumkan penghentian operasinya di Indonesia pada 11 Desember 2023.
Pegipegi, yang berdiri sejak Mei 2012, telah memberikan kontribusi signifikan dalam memudahkan perjalanan para penggunanya. Namun, dengan berat hati, perusahaan ini menghentikan layanannya, sebuah langkah yang menandai berakhirnya era bagi salah satu pelopor Online Travel Agent (OTA) di negeri ini.
Informasi ini diumumkan melalui situs resmi Pegipegi, yang kini hanya menampilkan pesan perpisahan. Perusahaan memastikan bahwa semua pemesanan yang telah dilakukan sebelum penghentian layanan akan tetap berlaku. Para pelanggan masih dapat melakukan check-in dan menggunakan tiket transportasi udara serta darat sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Pegipegi juga menyediakan layanan customer service melalui email untuk menangani permintaan refund, reschedule, atau komplain.
Pegipegi, yang merupakan bagian dari Recruit Holding Jepang dan perusahaan lokal Alternative Media Group serta Altavindo, telah memberikan pengalaman unik dalam perjalanan, sekaligus menjadi kompetitor bagi layanan serupa seperti Traveloka. Perusahaan ini tidak hanya memberikan solusi dalam perjalanan tetapi juga telah menjadi bagian dari evolusi industri pariwisata digital di Indonesia.
Kesimpulan
Penutupan Pegipegi merupakan sebuah pengingat bahwa dunia usaha, terutama di bidang teknologi dan perjalanan, terus mengalami dinamika. Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang signifikan pada industri ini. Pegipegi tidak hanya meninggalkan jejak sebagai pelopor di industri OTA, tetapi juga sebagai pelajaran tentang bagaimana perusahaan harus terus beradaptasi dan inovatif dalam menghadapi perubahan zaman.
