Cari tahu gaji di perusahaan startup Indonesia dengan kisaran per jabatan, tren terbaru, bonus, equity, benefit, hingga tips negosiasi yang perlu kamu ketahui.
Oleh HC Team

Gaji di Perusahaan Startup Indonesia: Kisaran, Tren, dan Rahasia yang Perlu Kamu Ketahui
Bekerja di perusahaan startup kini menjadi impian banyak orang, terutama generasi muda yang menginginkan lingkungan kerja dinamis, peluang berkembang cepat, dan kesempatan terlibat langsung dalam membangun produk atau layanan dari awal. Namun, ada satu pertanyaan klasik yang selalu muncul: Berapa sih gaji di perusahaan startup?
Kita akan mengupas topik ini secara mendalam dan lengkap—mulai dari angka gaji terbaru 2025, perbandingan per jabatan, faktor penentu besaran gaji, hingga detail yang sering terlewat seperti equity, benefit, dan pajak.
Baca juga informasi lain mengenai teknologi disini: Technology List News
Gambaran Umum Gaji di Perusahaan Startup Indonesia
Data gabungan dari berbagai sumber katadata.id yang terpercaya menunjukkan bahwa gaji di perusahaan startup Indonesia sangat bervariasi, tergantung pada:
-
Posisi/jabatan
-
Tahap perkembangan startup (seed, growth, unicorn)
-
Lokasi kantor
-
Keahlian dan pengalaman individu
Secara umum, berikut kisaran gaji di startup teknologi (Jakarta):
Posisi | Kisaran Gaji (per bulan) | Catatan |
---|---|---|
Customer Service | Rp5 - 8 juta | Bisa lebih rendah di kota kecil |
Programmer / Developer | Rp8 - 15 juta | Mid-level bisa tembus >Rp18 juta |
Product Manager | Rp12 - 25 juta | Tergantung ukuran startup |
Marketing Specialist | Rp7 - 12 juta | Ada tambahan komisi |
HR / Finance | Rp6 - 12 juta | Perusahaan besar biasanya lebih tinggi |
Catatan penting:
Median total compensation Software Engineer di Jakarta adalah Rp218 juta/tahun (~Rp18 juta/bulan), mencakup gaji pokok, bonus, dan equity. Namun, angka ini sangat bervariasi antar perusahaan.
Tren Gaji Startup di Indonesia Terbaru
Penurunan dan Kenaikan yang Terkendali
-
2024: Laporan Glints dan Monks Hill Ventures menunjukkan gaji startup turun sekitar 5% untuk level junior hingga mid, imbas dari PHK massal dan efisiensi biaya.
-
2025: Kenaikan tetap ada, tapi lebih lambat dibanding era tech boom sebelum 2023. Perusahaan cenderung selektif dalam menaikkan gaji dan memprioritaskan fit budaya kerja.
Penyebab Tren Ini
-
Pendanaan yang lebih ketat - Investor menuntut profitabilitas lebih cepat.
-
Efisiensi operasional - Startup mengurangi pemborosan.
-
Persaingan talent - Tetap tinggi di bidang engineering, product, dan data, sehingga posisi ini masih dapat gaji lebih kompetitif.
Faktor Penentu Besar Kecilnya Gaji di Startup
-
Tahap Perkembangan Perusahaan
-
Seed stage: Gaji tunai lebih kecil, equity lebih besar.
-
Growth stage: Gaji mulai kompetitif, equity tetap ada tapi persentase lebih kecil.
-
Unicorn: Gaji mendekati atau setara perusahaan besar, equity biasanya kecil atau hanya refresh grant.
-
-
Fungsi Pekerjaan
-
Engineering, Product, Data → Gaji tertinggi.
-
Support & Admin → Gaji relatif lebih rendah.
-
-
Lokasi Kerja
-
Jakarta & kota besar: Gaji lebih tinggi.
-
Kota tier-2 atau remote: Gaji bisa 15 - 40% lebih rendah.
-
-
Skill Spesialis
-
Keahlian yang jarang (contoh: AI Engineer, DevOps, Growth Hacker) bisa menaikkan gaji hingga 30 - 50% di atas rata-rata.
-
Informasi Penting yang Harus Kamu Tahu
Total Kompensasi: Bukan Hanya Gaji Pokok
Mayoritas data hanya menyebut gaji pokok per bulan. Padahal, total kompensasi di startup bisa mencakup:
-
Gaji pokok
-
Bonus kinerja
-
Insentif tahunan
-
Komisi (sales/marketing)
-
Profit sharing
-
Equity / ESOP (Employee Stock Option Plan)
Contoh nyata:
Seorang Product Manager di startup Series B bisa saja punya gaji pokok Rp18 juta/bulan, tapi total kompensasi mencapai Rp25 - 28 juta/bulan setelah bonus dan insentif.
Equity dan ESOP (Saham Karyawan)
Di tahap awal, startup sering menawarkan equity sebagai daya tarik, misalnya 0,05 - 1% saham yang vesting selama 4 tahun.
Namun:
-
Banyak karyawan tidak memahami cara kerja vesting.
-
Nilai equity baru terasa saat terjadi exit (IPO atau akuisisi).
-
Ada risiko saham jadi tidak bernilai jika startup gagal.
Tips:
Sebelum menerima tawaran kerja dengan equity, minta penjelasan detail:
-
Berapa persen saham yang diberikan
-
Nilai perusahaan saat ini (valuation)
-
Skenario potensi exit
Benefit Non-Finansial
Beberapa benefit yang sering ada di startup:
-
Asuransi kesehatan premium
-
Cuti tak terbatas (unlimited PTO)
-
Fleksibilitas WFH
-
Tunjangan alat kerja (laptop, kursi ergonomis)
-
Dana pelatihan dan kursus
Fasilitas ini tidak selalu dihitung dalam gaji, tapi bisa menghemat pengeluaran pribadi.
Perbedaan Gaji Antar Kota
Banyak orang mengira standar gaji startup di seluruh Indonesia sama seperti Jakarta. Faktanya:
-
Bandung/Yogyakarta: 15 - 30% lebih rendah dari Jakarta.
-
Bali: Tergantung sektor (pariwisata vs tech), bisa lebih rendah atau justru tinggi jika startup melayani pasar global.
Persepsi dan Risiko Equity
Banyak karyawan menganggap equity seperti bonus masa depan yang pasti cair. Padahal:
-
Nilai saham bisa turun drastis atau hilang.
-
Tidak semua startup akan IPO.
-
Ada risiko dilusi (persentase saham berkurang saat pendanaan baru).
Pajak dan Regulasi Equity di Indonesia
Masih minim literasi soal pajak ESOP:
-
Potensi dikenakan PPh saat saham dijual.
-
Ada juga startup yang memberikan phantom stock untuk menghindari masalah legalitas.
-
Regulasi di Indonesia belum sejelas di AS, sehingga penting bertanya sebelum tanda tangan kontrak.
Transparansi dan Keadilan Gaji
Jarang dibahas:
-
Apakah startup transparan soal salary band?
-
Bagaimana mereka memastikan tidak ada gender pay gap?
-
Apakah ada evaluasi gaji rutin?
Tips Negosiasi Gaji di Perusahaan Startup
-
Cari tahu benchmark untuk posisi dan lokasi kamu (gunakan Glints, JobStreet, Levels.fyi).
-
Minta detail total kompensasi, bukan hanya gaji pokok.
-
Tanyakan ESOP: persen saham, valuasi, vesting, dan exit plan.
-
Perhitungkan benefit non-finansial kadang nilainya setara jutaan rupiah per bulan.
-
Pertimbangkan risiko: startup tahap awal menawarkan potensi upside besar, tapi risikonya juga tinggi.
Kesimpulan
Gaji di perusahaan startup Indonesia 2025 memang bervariasi, tapi jika dilihat secara menyeluruh:
-
Gaji tunai untuk posisi teknis (mid-level) di Jakarta ada di kisaran Rp9–15 juta/bulan, dan bisa lebih tinggi untuk spesialis.
-
Total kompensasi (dengan bonus & equity) bisa jauh melampaui angka gaji pokok.
-
Faktor seperti tahap perusahaan, lokasi, fungsi pekerjaan, dan skillset sangat memengaruhi besar kecilnya gaji.
-
7 poin tambahan seperti equity, benefit, pajak, dan transparansi sebaiknya selalu dipertimbangkan sebelum menerima tawaran kerja.
Memahami gaji di startup bukan hanya soal angka bulanan, tapi juga soal nilai total yang kamu dapatkan, peluang berkembang, dan risiko yang siap kamu ambil.
Dengan informasi yang lengkap dan realistis, kamu bisa membuat keputusan karier yang lebih tepat tanpa terjebak iming-iming gaji tinggi yang ternyata tidak seberapa jika dihitung secara keseluruhan.
Pertanyaan yang Sering Ditanya Tentang Topik Ini!
Berapa gaji rata-rata karyawan di perusahaan startup Indonesia?
Gaji di startup Indonesia bervariasi tergantung posisi, pengalaman, dan lokasi. Untuk posisi teknis di Jakarta, rata-rata berkisar Rp9–15 juta/bulan (mid-level), sedangkan posisi non-teknis seperti marketing atau customer service berada di kisaran Rp5–12 juta/bulan.
Apakah gaji di startup lebih rendah dibanding perusahaan besar?
Tidak selalu. Startup tahap awal biasanya menawarkan gaji tunai lebih rendah namun memberikan equity (saham karyawan/ESOP) sebagai kompensasi tambahan. Startup tahap growth atau unicorn umumnya memiliki gaji yang kompetitif setara perusahaan besar.
Apa itu ESOP dan bagaimana cara kerjanya?
ESOP (Employee Stock Option Plan) adalah hak bagi karyawan untuk membeli saham perusahaan di harga tertentu setelah periode vesting. Nilainya baru terasa jika startup melakukan exit (IPO/akuisisi) atau valuasi perusahaan naik.
Apakah startup memberikan bonus dan benefit lain?
Banyak startup memberikan bonus kinerja, insentif tahunan, tunjangan kesehatan, fleksibilitas kerja, hingga dana pelatihan. Nilainya berbeda-beda tergantung kebijakan perusahaan dan tahap perkembangan startup.
Bagaimana cara menilai penawaran gaji dari startup secara adil?
Selain melihat gaji pokok, perhitungkan total kompensasi: bonus, insentif, ESOP, serta benefit non-finansial. Bandingkan dengan benchmark pasar untuk posisi dan lokasi yang sama, lalu sesuaikan dengan tingkat risiko dan peluang pertumbuhan perusahaan.